18 Okt 2023

Tetangga Kami Sebuah Cerita

 

Pada dasarnya kami nyaman bertetangga dengan siapa saja. Tetapi ada hal-hal yang membuat kami tak bisa menerima kehadiran tetangga kami yang satu ini.

Sejak mereka tinggal di sini kami sudah merasa akan ada yang tak beres, terjadi pada hidup kami setelah ini. Ini tahun-tahun yang panjang jika kami harus menyesal. Setiap itu kami hanya bisa mengutuk kakek kami yang mau-maunya menggadaikan tanah pada tetangga kami yang licik itu.

15 Okt 2023

Sebelum Mawan Menikah, Sebuah Cerita

Sumber gambar: https://www.facebook.com/photo/?fbid=10227732334872567&set=a.4818053687931

“Kenapa kau mau menikah denganku?” Pertanyaan itu muncul dari Selvi saat mereka video call di hari-hari yang mendekati masa pernikahan mereka.

“Aku sudah pernah bilang,” Jawab Mawan setengah gamang. Ia tak ingin salah dan membuat Selvi tiba-tiba mematikan HP. “Aku merasa sedang berjudi. Kurasa, kau adalah kemenangan yang paling layak kupertaruhkan.”

Ia mengutip kalimat itu dengan sembarangan dari salah satu film India. Ia tidak tahu tepatnya kalimat film itu bagaimana, tapi demikianlah kira-kira. Tak salah, persis itulah yang ia pikirkan saat itu. Soal kemenangan.

Lalu jeda yang panjang. Di layar HP-nya yang retak, Mawan melihat Selvi tampak bungah. “Bertemu denganmu, semangat hidupku tumbuh lagi. Energiku bertambah. Gagasan-gagasan di kepala jadi tidak tertanggungkan. Kurasa, setelah berkeluarga akan sepenuhnya menghidupi keluargaku dengan menulis.”

2 Feb 2023

Ada Apa dengan Isu Penculikan Anak?

 


Kita tandai awal tahun 2023 ini dengan isu yang lebih menyentuh seluruh lapisan masyarakat: penculikan anak. Catat, ini setahun lebih sedikit dari masa pemilu besar yang akan kita selenggarakan pertama kali. Besar karena dalam satu periode kita akan memilih anggota DPRD, DPR, DPD hingga presiden dalam satu waktu. Kita tahu, kehebohan politik tidak pernah berhenti sejak periode kedua presiden Jokowi dan menemukan titik puncaknya di tahun 2022 kemarin. Mulai dari deklarasi capres, lobby-lobby politik, dan semacamnya. Medsos kita riuh dengan prestasi dan betapa dekatnya kita dengan Tokoh A, atau sekaligus betapa buruknya si A jika dia dipercaya jadi pemimpin. Harusnya yang kita pilih nanti adalah si B karena si B orang baik, berprestasi dan semacamnya, atau jangan pilih B karena dia punya banyak dosa. Terus begitu.

24 Okt 2022

Pentas Terakhir Mas Cindhil

 

Kabar yang sampai pada kami malam 6 Oktober kemarin benar-benar menyentak, Mas Gunawan Maryanto, yang akrab kami sapa Mas Cindhil. Kamu pergi setelah mengalami sakit lebih kurang lima jam.

Malam itu, beranda medsos kami dipenuhi kabar tentang kehilanganmu. Banyak orang-orang mengucapkan duka citanya atas kepergianmu. Banyak sekali orang yang merasa kehilanganmu, Mas Cindhil.

Itu juga menunjukkan betapa luasnya pergaulanmu dalam peta kesenian. Tidak hanya kami di Jogja, ucapan kesedihan itu muncul dari banyak tempat, oleh banyak orang, oleh beragam disiplin kesenian.

Mas Cindhil, rasanya sulit memetakan dirimu dalam satu medium. Sastra Jawa seni pentas, sastra Indonesia, film dan seni rupa, kamu masuki dengan beragam wujud. Semuanya merasa memilikimu. Semuanya merasa kehilangan sosok berkharisma, seorang Gunawan Maryanto.

Mas Cindhil, Panggung Ini Terlalu Kecil Buatmu

 


Kalian juga sehat-sehat, ya.”

Itu pesan terakhir Gunawan Maryanto padaku via Whatsapp tertanggal 21 September 2021. Saya menyampaikan laporan akhir donasi buat seorang kawan yang terjerat pinjol dan Cindhil, panggilan akrab Gunawan Maryanto, adalah salah seorang donatur. Saya harus melapor dan berterima kasih.

Sehat selalu mas,” tulis saya dan lantas dia balas dengan kalimat pembuka di atas.

15 hari kemudian, kabar mengagetkan masuk lewat pesan Whatsapp, “Teman², Gunawan Maryanto meninggal. Mendadak. Tadi sesak. Lagi rapat di Garasi, muntah, dibawa ke rs, terus ga ada…”

Kabar dari Fahri Salam itu sampai kepada kami lewat pesan terusan di sejumlah grup Whatsapp, Rabu, (6/10) pukul 20.20 WIB. Mendapati kabar tersebut, istri saya Mutia Sukma menjerit histeris. Saya terpaku di depan komputer. Kami baru pulang dari Keloran, wilayah yang berdekatan dengan Studio Garasi. 

18 Okt 2022

Perkara Minum


 

Semakin kuat suara ketukan, makin kuat sandaran Bhea Amanah menahan pintu. Di luar, Bima YP, tidak bisa menyembunyikan rasa marahnya.

“Bhea, Buka pintunya. Aku mau bicara.” Suaranya terdengar cukup keras. Ia tahu belaka, sekiranya Bhea tidur, membangunkannya adalah kesulitan yang sulit dinalar. Setelah mengetuk beberapa kali lagi, Bima menyerah. Jika sudah lebih dari 5 menit, kemungkinan anak ini memang sedang tidak tidur.

Ia selonjor di kursi reot di samping kamar Bhea yang tak punya jendela.

19 Agu 2022

Jogja dan Sastra yang Saling Melepaskan

Jogja dan Sastra yang Saling Melepaskan

Indrian Koto

 Seperti apa hubungan pelaku dengan lembaga pengelolah sastra Indonesia di Yogyakarta? Jika pertanyaan itu dilemparkan kepada saya, jawabannya seperti kenalan yang sekedar say hello belaka. Mungkin jika pertanyaan tersebut ditujukan pada orang lain, jawabannya bisa berbeda. Seperti pasangan, misalnya, di mana yang dua belah pihak membutuhkan yang lain, sesekali bertengkar untuk kembali membuat komitmen, dan semacam itu. Bisa saja. Namun, itulah seideal-idealnya hubungan yang saya harapkan.

6 Jan 2022

Perkara Rindu

 


Mengapa yang jauh selalu bikin rindu? Jauh tak semata jarak secara fisik, tapi juga batas imajiner. Kita tak hanya merindukan seseorang yang jauh, tapi juga merindukan peristiwa-peristiwa kecil tetapi membekas dengan seseorang yang mungkin kita temui setiap hari.

Jarak memang membikin rindu. Teman lama yang sudah pindah kota atau kembali ke kampung asalnya, kawan lama yang masih tinggal satu kota tapi bekerja di bidang yang tak lagi sama, kawan lama yang sama-sama tinggal di satu kota tapi sudah saling berbeda lingkungan atau yang lebih berat, berlainan cara pandang.

29 Okt 2021

Mau Ngapain Lagi Sih Denny JA, eh Satupena?

Menyambut Bulan Bahasa 2021 Satupena versi kepemimpinan Denny JA melakukan sebuah kerja sensitif dan kontroversial, dengan tema besar dan Panjang: 100 BUKU YANG MEWARNAI SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA SEJAK ERA KOLONIAL DIPILIH DAN DITERBITKAN KEMBALI. Penjelasannya bisa dibaca di sini: https://www.facebook.com/denny.ja.754. Sudah? Yuk, Kembali ke tulisan ini.

Apa-apa yang dilakukan Denny JA memang rentan berimbas polemik. Tampaknya dia juga menyukai itu sebagai strategi marketing. Dari sejumlah hal yang menjadi dasar pemikiran penyelenggaraan, saya hanya mengambil 3 poin saja. Tiga saja sudah capek, apalagi banyak-banyak.

17 Mar 2021

Kisah Sejumlah Permainan- Satu Bagian

 

Karena tidak ada bahan yang mau diposting, saya akan memposting cerpen Kisah Sejumlah Permainan yang saya tulis bersama Sunlie Thomas Alexander. Ini kolaborasi kedua kami yang memang meniatkan mengangkat sejumlah kenangan-kenangan yang kami rasa penting yang barangkali akan lenyap dan tiada. Poyek ini kami hentikan sementara karena kami belum mendapatkan konsep yang ideal atau tantangan yang berbeda. Dalam kasus dua cerpen kami ini, posisinya kami masing-masing hanya menuliskan peristiwa tiap-tiap kami dan menambahkan pembuka dan penutup yang kami tulis selang-seling (Saya pembuka, Sunlie penutup, misalnya).

Kami perlu yang baru. Dan kami belum menemukan. Ada yang mau membantu?