Karena permintaan tersebut saya meluncur ke link yang diberikan. Oh ya, sebuah postingan preorder buku yang diposting 10 juni 2011. Saya membaca sekilas, tidak banyak teks di postingan saya itu. Tampaknya itu copy-paste di FB yang bersangkutan. Dulu kami mungkin berteman di medsos, karena satu dan ratusan hal, kami bahkan saling melupakan. Begitulah dunia medsos. Nah, satu rahasia lagi, dulu blog buku mau saya mulai dari apresiasi buku teman-teman dekat dulu, hingga nanti bisa memuat review sejumlah buku. Hanya buku. Niat lainnya, karena ini blog yang menampung postingan terkait buku, sumber tulisan bisa dari mana saja. Semacam dokumentasi terkait buku, begitu. Mungkin seperti http://sastra-indonesia.com/-nya Nurel. Niat (yang seolah tampak) besar itu muncul karena itu adalah masa-masa awal FB muncul, dan para blogger berbondong-bondong meninggalkan blognya. Saya satu yang tersisa dan kemudian ikut gerombolan besar itu.
Seperti akhirnya, niat baik tak selalu berjalan baik. Niat yang
gagah-gagahan ternyata memang gampang melempem. Dan blog resensi buku yang
dimulai april tahun 2007 itu (astaga tahun 2007) kandas dengan postingan
terakhir juni 2012. 5 tahun itu lumayan sodara kalau dimaksimalkan. Hanya menghasilakn 141 postingan (kurangi
satu yang barusan dihapus). Saya kira tidak semua berisi info buku, beberapa
mungkin postingan umum terkait buku dan hal konyol lainnya. Tapi setidaknya 100
review pendek atau semata info preoder
buku ada di situ. Karena saya masih terpesona dengan dokumen ini, jadi nantilah
saya cek isi dan postingan di blog itu.
Tahun 2011 jadi tahun paling produktif pada blog tersebut, menghasilkan 99
postingan. Saya penasaran, apakah memang tahun 2011 menjadi tahun yang paling
produktif bagi penerbit indie? Jangan-jangan saya yang malas mendokumentasikan
pada periode sebelum dan sesudahnya. Yang jelas, seingat saya di tahun itu pula
saya membuat bloghttp://www.jualbukusastra.com/ di mana awalnya (juga) memuat review buku
indie yang saya jual.
Saya mengecek nama dan judul tersebut di goole, dan astaga dia muncul di halaman
pertama pencarian. Dasyat juga hasilnya. Saya cek juga jumlah kunjungan
perpostingan, rata-trata sekitar 200 pengunjung, meski ada juga di bawah itu. Ada
juga yang di atas 1000 pengunjung untuk 1 postingan. Tampak tidak bagus untuk
periode sepanjang itu. Oh ya, nama blog itu https://pustakapelabuhan.blogspot.com/.
Mainlah sesekali waktu, jangan-jangan ada review atau promo bukumu numpang di
situ.
Ngomong-ngomong soal blog, saya jadi mengecek lagi selain blog jualan buku,
resensi tadi dan blog pribadi ini, saya punya blog apa lagi sih?
Iseng saya membuka. Dan taraaa... saya lumayan punya banyak blog. Belum
dihitung blog cerita jorok yang suka dibaca Zen RS dan Muhidin M Dahlan itu.
Blog itu niatnya mau mengerjai kawan-kawan di Indonesia Buku ketika itu, terutama
An Ismanto. Saya lupa nama akunnya, yang jelas pakai nama Tante, gitu. Si tante
sering berkomentar di postingan blog kawan-kawan yang saat itu ketagihan
menulis di blog. Kehadiran si Tante tentu jadi heboh. Siapa ini tante yang suka
komen-komen? Dan ternyata saat dilacak akun itu ada di ruangan yang sama dengan
mereka memosting. Pasti ada orang dalam.
Sampai suatu hari Agung DH, sialan, tahu. Saya masuk pakai akun si Tante di komputer induk, dan ternyata daftar emailnya tidak terhapus dari situ. Habislah saya jadi bulan-bulanan, dengan tuduhan yangt macam-macam. . Cerita soal blog dengan sejumlah tulisan ini menjadi olok-olok tersendiri. Akan sangat dramatis jika Zen RS dan Gus Muh yang menceritakan. Itu kalau mereka masih menempatkannya sebagai 10 Lelucon Paling Norak bersama Orang Dekat. Bisa jadi cerita saya ini digeser oleh kekonyolan baru, seperti cerita Zulkifli Songyanan yang berkali-kali HP-nya dicuri banci, dan diselesaikan dengan baik oleh polisi.
Kalau kau belum tahu cerita ini, lain waktu kita sajikan sebagai
ghibah yang nikmat. Dan yang sudah tahu cerita ini, jangan dulu
disebar-sebarkan ke yang lain, ya.
Tuduhan yang saya terharu tetapi malu terkait blog tante-tante itu tentu saja
saya dikira kontributor 17tahun.com, blog dewasa yang menjadi langganan Sunlie
dan Dwi Cipta kalau ke warnet. Mereka berdua penggemar kategori Daun Muda dan
Setengah Baya. Alasan mereka sih belajar
menghadirkan dialog yang membuat pembaca ikut terlibat dalam peristiwa. Dari
selentingan yang saya dengar, berkali-kali mereka mencoba menulis cerita dengan
kategori yang sama, hasilnya hambar belaka. Apakah mereka kurang pendalaman dan
pengalaman, ataukah memang harus terus belajar soal detail yang melibatkan
emosi pembaca, saya belum lagi tanya.
Saya kita, Mahfud Ikhwan juga pembaca langganan halaman itu. Saya kurang
tahu spesifikasi rublrik yang dibaca. Saya kira semua kategori, dan dari yang
dia baca pastilah disukainya. Tapi, ya, di
novel Ulid tidak ada ucapan terima kasih pada 17tahun.com, jadi saya kira ini
hanya spekulasi belaka, sekadar tulisan ini tampak sedikit renyah.
Kebenarannya, nanti kita tanya yang bersangkutan ya.
Kalau dipikir-pikir, selain cerita silat, cerita-cerita dewasa begitu memang
paling jago ya melibatkan pembacanya untuk hadir di dalam peristiwa. Setidaknya
sebagai pengintip yang merayakan kenikmatan sendirian.
Saya kita, bagian itu kita cukupkan sampai di situ dulu. Kita geser ke blog lagi.
Oh ya, kami juga sempat punya blog bersama yang mereview sejumlah film yang
bukan arus utama. Blog yang umurnya tak panjang, tulisannya juga belum banyak,
tapi salah satu tlisan Zen tentang film Indonesia, kabarnya membuat ia akrab
dengan satu sutradara film Indonesia. Di blog tersebut saya kebagian film
Indonesia dan India. Blog itu akhirnya hilang karena Zen RS lupa paswordnya.
Kembali ke blog yang saya punya.
Saya masih punya 4 blog lagi di satu email. Saya tidak tahu ada blog lain lagi
entah di email yang mana. 4 blog itu terdiri dari 1 blog yang hanya ada 2
postingan pendek. Entah untuk apa saya membuat blog itu dulu. Blog kedua adalah
blog mengenai kegiatan yang kami bikin di MK Art Syndicate. Umur blog ini hanya
dua bulan saja, dengan jumlah pengunjung paling banyak 265 orang.
Dua blog lainnya adalah efek saya berteman dengan Feni Efendi. Beliau punya
blog duniapanas atau apa gitu, yang mengikuti arus besar dunia blog dan
perbukuan saat ini. Seputar hal aneh, unik, lucu, dan semacamnya. Blog ini
hadir sebelum acara semacam On The Spot muncul di tivi.
Blog pertama adalah https://blognorak.blogspot.com/
isinya seperti yang saya sebutkan di atas, tapi fokusnya ke foto. Tapi sih
kenyataannya gak juga. Ini blog meniru dari blog lain. Pengunjung tertingginya
adalah 172.819. Kalah jauh blog pribadi saya. Blog ini awalnya buat
curhatan-curhatan personal, yang postingan awal yang kemudian dibuang.
Beroperasi sejak 2008 sampai 2012 dengan masa produktif 2010 dan 2011.
Blog berikutnya dengan konten yang sama adalah https://gumampelabuhan.blogspot.com/
tampaknya ini sempat mau dikerjakan bersama Feni Efendi, tapi kemudian kami sama-sama
meninggalkan dunia blog. Postingan paling ramai dikunjungi sekitar 36.335 kali.
Kalah jauh dari blog norak.
Sementara untuk blog sedang teman-teman baca ini kunjungan
tertingginya cum 8.717 kali. Blog yang pertama kali dibuat pada 7 agustus 2006
yang hingga hari ini memosting tulisan soal blog ini berisi sejumlah hal
tentang saya. Baik puisi, cerpen, dan sejumlah tulisan lepas lainnya. Dan setelah
14 tahun, itulah angka tertinggi kunjungannya. Postingan yang banyak dikunjungi
itu bukanlah puisi, cerpen, obituari atau anekdot para sastrawan, melainkan
postingan tentang film.
Inti dari cerita di atas: kadang di tengah kesulitan akses kita menjadi cukup
produktif. Saya punya beberapa blog yang saya kerjakan sendiri, sekedar
mengkopi paste atau dikerjakan bersama-sama. Apa pun itu, saya belum pernah
paham dan tak pernah mendapatkan adsense. Sampai hari ini, setidaknya kamu
masih membaca tulisan saya di blog ini. Blog yang menjadi tempat saya merasa
pulang, kembali ke hal-hal yang cukup esensial: hal tak penting dan biasa-biasa
saja. Kamu akan menemukan banyak typo, dan kesalahan lainnya. Di blog ini
memangt saya siapkan sebagai catatan sekelebat. Setiapk kelebatan itulah yang saya
tulis. Saya memilih tidak membaca ulang atau mengedit, karena sekali lagi, saya
hanya menangkap kelebatan pikiran saja.
Tampaknya seperti itu. Saya agak menyesal memenuhi keinginan seseorang yang
minta dihapus postingan tentang bukunya tersebut. Tapi karena satu dua hal,
saya harus mau mengikuti keinginannya. Dan mari kita doakan kawan yang meminta
saya menghapus postingan tentang bukunya tersebut cepat sehat dan kembali
bangkit dari keterpurukannya. Aamiin..
2 Desember 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar