2 Des 2020

Tentang Blog

Saya tidak menyangka akan menelusuri sejarah panjang blog-blog yang saya punya. Saya nyaris melupakan saya punya beberapa blog, baik dalam satu akun maupun yang saya sudah lupa. Pagi ini, tiba-ada pesan masuk dari seseorang yang meminta saya menghapus postingan di sebuah blog resensi buku yang saya punya. Saya baru sadar, kalau dulu saya punya sebuah blog yang isinya (direncanakan) sebagai festival review buku dari penerbit indie. Targetnya sederhana, agar buku-buku indie yang terbit, sebanyak apa pun dicetak dan terjual, kelak tetap terdokumentasi.

Karena permintaan tersebut saya meluncur ke link yang diberikan. Oh ya, sebuah postingan preorder buku yang diposting 10 juni 2011. Saya membaca sekilas, tidak banyak teks di postingan saya itu. Tampaknya itu copy-paste di FB yang bersangkutan. Dulu kami mungkin berteman di medsos, karena satu dan ratusan hal, kami bahkan saling melupakan. Begitulah dunia medsos. Nah, satu rahasia lagi, dulu blog buku mau saya mulai dari apresiasi buku teman-teman dekat dulu, hingga nanti bisa memuat review sejumlah buku. Hanya buku. Niat lainnya, karena ini blog yang menampung postingan terkait buku, sumber tulisan bisa dari mana saja. Semacam dokumentasi terkait buku, begitu. Mungkin seperti http://sastra-indonesia.com/-nya Nurel. Niat (yang seolah tampak) besar itu muncul karena itu adalah masa-masa awal FB muncul, dan para blogger berbondong-bondong meninggalkan blognya. Saya satu yang tersisa dan kemudian ikut gerombolan besar itu.

Seperti akhirnya, niat baik tak selalu berjalan baik. Niat yang gagah-gagahan ternyata memang gampang melempem. Dan blog resensi buku yang dimulai april tahun 2007 itu (astaga tahun 2007) kandas dengan postingan terakhir juni 2012. 5 tahun itu lumayan sodara kalau dimaksimalkan.  Hanya menghasilakn 141 postingan (kurangi satu yang barusan dihapus). Saya kira tidak semua berisi info buku, beberapa mungkin postingan umum terkait buku dan hal konyol lainnya. Tapi setidaknya 100 review  pendek atau semata info preoder buku ada di situ. Karena saya masih terpesona dengan dokumen ini, jadi nantilah saya cek isi dan postingan di blog itu.

Tahun 2011 jadi tahun paling produktif pada blog tersebut, menghasilkan 99 postingan. Saya penasaran, apakah memang tahun 2011 menjadi tahun yang paling produktif bagi penerbit indie? Jangan-jangan saya yang malas mendokumentasikan pada periode sebelum dan sesudahnya. Yang jelas, seingat saya di tahun itu pula saya membuat bloghttp://www.jualbukusastra.com/ di mana awalnya (juga) memuat review buku indie yang saya jual.

Saya mengecek nama dan judul tersebut di goole, dan astaga dia muncul di halaman pertama pencarian. Dasyat juga hasilnya. Saya cek juga jumlah kunjungan perpostingan, rata-trata sekitar 200 pengunjung, meski ada juga di bawah itu. Ada juga yang di atas 1000 pengunjung untuk 1 postingan. Tampak tidak bagus untuk periode sepanjang itu. Oh ya, nama blog itu https://pustakapelabuhan.blogspot.com/. Mainlah sesekali waktu, jangan-jangan ada review atau promo bukumu numpang di situ.

Ngomong-ngomong soal blog, saya jadi mengecek lagi selain blog jualan buku, resensi tadi dan blog pribadi ini, saya punya blog apa lagi sih?

Iseng saya membuka. Dan taraaa... saya lumayan punya banyak blog. Belum dihitung blog cerita jorok yang suka dibaca Zen RS dan Muhidin M Dahlan itu. Blog itu niatnya mau mengerjai kawan-kawan di Indonesia Buku ketika itu, terutama An Ismanto. Saya lupa nama akunnya, yang jelas pakai nama Tante, gitu. Si tante sering berkomentar di postingan blog kawan-kawan yang saat itu ketagihan menulis di blog. Kehadiran si Tante tentu jadi heboh. Siapa ini tante yang suka komen-komen? Dan ternyata saat dilacak akun itu ada di ruangan yang sama dengan mereka memosting. Pasti ada orang dalam.

Sampai suatu hari Agung DH, sialan, tahu. Saya masuk pakai akun si Tante di komputer induk, dan ternyata daftar emailnya tidak terhapus dari situ. Habislah saya jadi bulan-bulanan, dengan tuduhan yangt macam-macam. . Cerita soal blog dengan sejumlah tulisan ini menjadi olok-olok tersendiri. Akan sangat dramatis jika Zen RS dan Gus Muh yang menceritakan. Itu kalau mereka masih menempatkannya sebagai 10 Lelucon Paling Norak bersama Orang Dekat. Bisa jadi cerita saya ini digeser oleh kekonyolan baru, seperti cerita Zulkifli Songyanan yang berkali-kali HP-nya dicuri banci, dan diselesaikan dengan baik oleh polisi.

Kalau kau belum tahu cerita ini, lain waktu kita sajikan sebagai ghibah yang nikmat. Dan yang sudah tahu cerita ini, jangan dulu disebar-sebarkan ke yang lain, ya.

Tuduhan yang saya terharu tetapi malu terkait blog tante-tante itu tentu saja saya dikira kontributor 17tahun.com, blog dewasa yang menjadi langganan Sunlie dan Dwi Cipta kalau ke warnet. Mereka berdua penggemar kategori Daun Muda dan Setengah Baya.  Alasan mereka sih belajar menghadirkan dialog yang membuat pembaca ikut terlibat dalam peristiwa. Dari selentingan yang saya dengar, berkali-kali mereka mencoba menulis cerita dengan kategori yang sama, hasilnya hambar belaka. Apakah mereka kurang pendalaman dan pengalaman, ataukah memang harus terus belajar soal detail yang melibatkan emosi pembaca, saya belum lagi tanya.  Saya kita, Mahfud Ikhwan juga pembaca langganan halaman itu. Saya kurang tahu spesifikasi rublrik yang dibaca. Saya kira semua kategori, dan dari yang dia baca pastilah disukainya.  Tapi, ya, di novel Ulid tidak ada ucapan terima kasih pada 17tahun.com, jadi saya kira ini hanya spekulasi belaka, sekadar tulisan ini tampak sedikit renyah. Kebenarannya, nanti kita tanya yang bersangkutan ya.

Kalau dipikir-pikir, selain cerita silat, cerita-cerita dewasa begitu memang paling jago ya melibatkan pembacanya untuk hadir di dalam peristiwa. Setidaknya sebagai pengintip yang merayakan kenikmatan sendirian.

Saya kita, bagian itu kita cukupkan sampai di situ dulu. Kita geser ke blog lagi. Oh ya, kami juga sempat punya blog bersama yang mereview sejumlah film yang bukan arus utama. Blog yang umurnya tak panjang, tulisannya juga belum banyak, tapi salah satu tlisan Zen tentang film Indonesia, kabarnya membuat ia akrab dengan satu sutradara film Indonesia. Di blog tersebut saya kebagian film Indonesia dan India. Blog itu akhirnya hilang karena Zen RS lupa paswordnya.

Kembali ke blog yang saya punya.

Saya masih punya 4 blog lagi di satu email. Saya tidak tahu ada blog lain lagi entah di email yang mana. 4 blog itu terdiri dari 1 blog yang hanya ada 2 postingan pendek. Entah untuk apa saya membuat blog itu dulu. Blog kedua adalah blog mengenai kegiatan yang kami bikin di MK Art Syndicate. Umur blog ini hanya dua bulan saja, dengan jumlah pengunjung paling banyak 265 orang.

Dua blog lainnya adalah efek saya berteman dengan Feni Efendi. Beliau punya blog duniapanas atau apa gitu, yang mengikuti arus besar dunia blog dan perbukuan saat ini. Seputar hal aneh, unik, lucu, dan semacamnya. Blog ini hadir sebelum acara semacam On The Spot muncul di tivi.

Blog pertama adalah https://blognorak.blogspot.com/ isinya seperti yang saya sebutkan di atas, tapi fokusnya ke foto. Tapi sih kenyataannya gak juga. Ini blog meniru dari blog lain. Pengunjung tertingginya adalah 172.819. Kalah jauh blog pribadi saya. Blog ini awalnya buat curhatan-curhatan personal, yang postingan awal yang kemudian dibuang. Beroperasi sejak 2008 sampai 2012 dengan masa produktif  2010 dan 2011.

Blog berikutnya dengan konten yang sama adalah https://gumampelabuhan.blogspot.com/ tampaknya ini sempat mau dikerjakan bersama Feni  Efendi, tapi kemudian kami sama-sama meninggalkan dunia blog. Postingan paling ramai dikunjungi sekitar 36.335 kali. Kalah jauh dari blog norak.

Sementara untuk blog sedang teman-teman baca ini kunjungan tertingginya cum 8.717 kali. Blog yang pertama kali dibuat pada 7 agustus 2006 yang hingga hari ini memosting tulisan soal blog ini berisi sejumlah hal tentang saya. Baik puisi, cerpen, dan sejumlah tulisan lepas lainnya. Dan setelah 14 tahun, itulah angka tertinggi kunjungannya. Postingan yang banyak dikunjungi itu bukanlah puisi, cerpen, obituari atau anekdot para sastrawan, melainkan postingan tentang film.

Inti dari cerita di atas: kadang di tengah kesulitan akses kita menjadi cukup produktif. Saya punya beberapa blog yang saya kerjakan sendiri, sekedar mengkopi paste atau dikerjakan bersama-sama. Apa pun itu, saya belum pernah paham dan tak pernah mendapatkan adsense. Sampai hari ini, setidaknya kamu masih membaca tulisan saya di blog ini. Blog yang menjadi tempat saya merasa pulang, kembali ke hal-hal yang cukup esensial: hal tak penting dan biasa-biasa saja. Kamu akan menemukan banyak typo, dan kesalahan lainnya. Di blog ini memangt saya siapkan sebagai catatan sekelebat. Setiapk kelebatan itulah yang saya tulis. Saya memilih tidak membaca ulang atau mengedit, karena sekali lagi, saya hanya menangkap kelebatan pikiran saja.

Tampaknya seperti itu. Saya agak menyesal memenuhi keinginan seseorang yang minta dihapus postingan tentang bukunya tersebut. Tapi karena satu dua hal, saya harus mau mengikuti keinginannya. Dan mari kita doakan kawan yang meminta saya menghapus postingan tentang bukunya tersebut cepat sehat dan kembali bangkit dari keterpurukannya. Aamiin..

2 Desember 2020

Tidak ada komentar: