26 Sep 2009

sajak baru

Tubuh Sewaan

diriku rumah
yang ditinggalkan penghuninya



satu-satu mereka datang
berebutan mereka pergi
aku merasa begitu lama ditinggalkan
suara mereka yang terakhir pergi
diam-diam di suatu malam jejaknya
masih bersisa di halaman

“aku harus pergi, kau tak cukup mampu
diandalkan, sebagai penadah hujan
dari ancaman dan rasa lapar

aku merindukan derit ranjang
tangis bayi menjelang pagi
dinding-dinding penuh coretan
dan kata umpatan

aku merindukan seseorang
memasuki diriku
memperlakukannya sebagai rumah sendiri

2009

Tidak ada komentar: