Tubuh Sewaan
diriku rumah
yang ditinggalkan penghuninya
satu-satu mereka datang
berebutan mereka pergi
aku merasa begitu lama ditinggalkan
suara mereka yang terakhir pergi
diam-diam di suatu malam jejaknya
masih bersisa di halaman
“aku harus pergi, kau tak cukup mampu
diandalkan, sebagai penadah hujan
dari ancaman dan rasa lapar
aku merindukan derit ranjang
tangis bayi menjelang pagi
dinding-dinding penuh coretan
dan kata umpatan
aku merindukan seseorang
memasuki diriku
memperlakukannya sebagai rumah sendiri
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar