16 Mar 2007

Mas Zainal yang sempat Ada (bukan Obituari)


Inalilahi Wainailaih Rajiun...Begitu cepat ia berpulang. syaa hampir tidak percaya dnegan peristiwa ini. dia Zainal Arifin Thoha, seorang sahabat, Guru, dan Inspirator kami telah melangkah lebih dulu.ah, masih saya ingat tiga hari yang lalu kami berpapasan jalan dan ia mengklakson saya dan mengangkat tangannya. saya tidak pernah tahu kalau itu hari terakhir saya melihat senyumnya yang menenangkan.
Gus ,Saya tak punya kata apa pun. tidak ada ziarah, tidak ada obituari untukmu lagi. setelah ini saya tidak tahu, apakah waktu akan bersetia dneganmu dan mengekalkan segalanya? entahlah. saya ingat judul salah satu karanganmu yang mengekalkan tawamu yang khas, "saya menulis maka saya ada." dan Gus, sampeyan (meniru bahasa Gus Zainal) telah menulis Gus, sampeyan pernah ada. setidaknya di hati kami, di hatyi saya.dan kepergianmu meningalkan dua perkara (ah, tentu ini bukan hendak meniru rasulullah) yakni: pesantren dan Penerbit. masihkah semua itu akan menjadi warisan yang akan terjaga?selamat jalan,selamat merenangi dunia ruh, Mas Zainal Arifin Thohatuhan akan membalas semua kebaikan yang sempat kau tebarkan.Inalillah...Saya ingin mengajak kawan-kawan untuk sejenak membacakan alfateha untuk almarhum. terima kasih dan bagi kita yanbg masih sisa, saya tak hendak bertanya apa-apa._

Tidak ada komentar: