Ketika Rinai Sakit
ketika
rinai sakit
air
di mana-mana, di luar basah
di
dalam diri kami juga basah
ketika
rinai sakit
kami
memasuki tenda pengungsian
orang-orang
yang selamat dari jerat ajal
kapal
karam, sisa mesiu dan asap di mana-mana
kesedihan
kami adalah kesedihan mereka
yang
kehilangan rumah, kehilangan anggota tubuh
kehilangan
ladang, kehilangan keluarga
kehilangan
masa lalu, dan jalan pulang
ketika
rinai tak berhenti sakit
air
mata kami adalah airmata ia yang disiksa majikannya
perempuan
yang dirampas kehormatannya,
keluh
kesah pasien rumah sakit yang jemu dan cemas
ketika
rinai sakit
hutan
terus dibakar, gedung terus dibangun
gerimis
kecil ini tak mampu jadi penawar
berhektar
lahan yang diludahi api,
penghapus
debu di jalan berlubang
kesedihan
yang diulang sepanjang tahun
rinai
masih sakit
kesedihan
kami adalah kesedihan sebuah bangsa
yang
dikepung perang dari luar dan dalam tubuhnya sendiri
ketika
rinai sakit
kami
merindukan hujan sekali jatuh
menghapus
api, melindapkan debu, memadamkan amarah
dan
menghentikan kesedihan republik ini
2015
1 komentar:
Suka puisinya. Tapi bukan berarti suka Rinai sakit. Semoga sehat sehat aja ya Dik
Posting Komentar