15 Jul 2011

Film dari Luar yang Masuk Daftar Film Bagus

After Shock (China, 2010)
    Ini merupkan daftar film bagus yang bagi saya takarannya luamayan oke. Bercerita tentang nasib sebuah keluarga pasca gempa bumi. Cerita bergerak maju ke puluhan tahun yang akan datang. Fokusnya adalah anak kembar cowok-cewek yang tertimpa bangunan dan harus dipilih siapa di antara mereka yang harus diselamatkan. Untung mereka tidak lahir di Bali ya? kan jadi kembar buncing. 

    Sang ibu memilih menyelamatkan anak lelakinya, karena hanya suaranyalah yang didengar sang ibu. Namun, anak perempuan itu masih hidup dan diselamatkan oleh keluarga polisi yang tak punya anak. Kemarahan terbawa olehnya sampai ia tumbuh besar dan tak berniat sama sekali untuk mengenang masa lalu apalagi menemui sang ibu.
    Namun kenyataan berkata lain. Ia kembali dihadapkan pada keluarganya setelah sebuah gempa kembali melanda China. Pertemuan pertama setelah puluhan tahun. Anda membayangkan apa pada pertemuan ibu-anak dan sepasang saudara tersebut? Anda perlu menonton film ini. Film kolosal ini hadir seperti sebuah potret dan tak berniat menghukum siapa-siapa, sehingga kesedihan pun muncul dengan semestinya, tanpa perlu dieksploitasi.

DogThoot (Film, Yunani 2009)
 

Film aneh yang menceritakan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah-ibu dan tiga orang anaknya, satu cowok, dua cewek. Mereka tinggal di dalam rumah tersebut tanpa ada kontak dengan dunia luar sama sekali. Hanya sang ayah satu-satunya yang meninggalkan perkarangan rumah setiap hari.
    Anak-anak itu tumbuh dengan sangat kaku, menerima doktrin tunggal meski sebenarnya palsu. Mereka tumbuh sebagaimana manusia lainnya tapi ada yang hilang dalam diri mereka. Hanya ada satu orang dari luar yang pernah masuk ke rumah ini, selain seekor kucing.
    Sudah banyak resensi seputar film ini. Di kampung halamannya film ini mendapat perhatian serius, jga dalam pestival. Tontonlah gambar monoton, adegan kaku, pengulangan peristiwa, kisah yang tidak jelas ujung-pangkalnya ini. Anda pasti pusing dan kebingungan. Ketika semua berakhir, anda membutuhkan beberapa saat untuk diam, berpikir lalu berkata, “lho. Lho, lho..”
    Yang saya pikir kemudian adalah film kadangkala memandang dunia kelewat absurd ya. Apakah setiap karya harus kita bicarakan konsep dan lata belakangnya? Bagi saya film, sebagaimana karya lainnya, adalah soal apa yang tampak, persetan dengan ideologi di belakangnya dan pesan apa yang ingin disampaikan. entahlah, saya bingung menempatkan apakah ini film masuk dalam kategori daftar film bagus.

Pisau Cukur (Malaysia, 2009)
   
Pilem Malaysia, tentang dua orang perempuan cantik, seksi dan populer yang berusaha menggaet orang kaya sebagai pasangannya. Selalu ada usaha yang dilakukan. Perempuan pertama sebagai penyiar televisi, ia mempunyai pacar seorang lelaki kaya, bos media pula, yang beristri satu. Gadis yang satu lagi baru saja ikut acara televisi Siapa Ingin Berkhawin Dengan Milyader (kira-kira gitu deh), kalah, merasa dipermalukan di mana-mana, tetapi terus berusaha menggaet lelaki kaya di setiap waktu dans etiap kesempatan. Dua orang yang bersahabat ini melakukan perjalanan naik kapal ke Thailand.
    Pilem ini hampir keseluruhannya terjadi di atas kapal. Mulai dengan upaya pendekatan ke oom-oom atawa pakcik, bertemu laki-laki muda, handsom, misteri kematian,d an penyadaran akan cara berpikir tokoh-tokohnya.
    Ini pilem ringan yang tentu mengabaikan banyak logika. Cukup menghibur dan tentulah semua berakhir bahagia. Anda akan bisa mengira-ngira bagaimana kisah ini akan berakhir. Meskipun bergenre komedi tapi sedikit membosankan. Akting mereka terlihat terlalu heboh dan ramai. Bagi saya ini belum bisa dikategorikan ke dalam daftar film bagus.

Fantastic Mr Fox (Animasi, 2009)
   
Film kartun yang agak membosankan bagi saya karena beberapa hal yang malas saya tuliskan di sini. Intinya adalah kecenderungan umum film-film kartun hollywood. Bah! Padahal filmnya tidak buruk-buruk amat lo. Apalagi ia mengusung isu lingkungan. Masalahnya saya lagi benci saja dengan penuturan film-film kartun jenis begini. 
        Duh malangnya kau Mr Fox, Rubah pencuri!
 
Gnomeo And Juliet (2011)
 
    Ini lagi. Kebanyakan pilem kartun yang diproduksi dan besar itu lagi-lagi menggunakan cara ini. Seperti dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Ada peristiwa dan konflik, kemudian konflik memuncak lalu penyelesaian. Hasilnya? Happy ending-lah kayak gak tahu saja gaya pilem-pilem populer a la Hollywood.
     Layaknya Fantastic Mr Fox yang jadi nominsi oscar itu, demikianlah nasib Gnomeo And Juliet dalam kacamata saya hari ini. Dia diciptakan untuk membenarkan kecenderungan pilem-pilem drama Amerika. Apa daya. Dan Gnomeo And Juliet tentu saja nanti akan dapat oscar jika tidak mau sekedar nominasi saja. Dan untuk melengkapi gaya produksi pilem Amerika terkini tentu saja pilem ini dibikin dengan konsep 3D.
    Bagian yang saya suka adalah fragmen di mana patung Williem Shakepiere (gimana sih nulis namanya?) melakukan dialog dengan Gnomeo yang terdampar sampai ke kuburannya itu. Ini yang tetap saya suka dari gaya bercerita mereka. Semua bisa diparodikan dengan enak, dan berkelas tentu saja.
    Lalu bagaimana jalan ceritanya? Saya kira sudah sangat banyak analisis dan puji-pujian soal itu. Tak mesti masuk kategori daftar film bagus sih menurut saya.

The Tree (2010)
 
    kisah sebuah keluarga kecil yang menjalani tahun-tahun awal kehidupan sepeninggal kepala keluarga. Empat orang anak dan istri yang merasa canggung dan bingung memandang hari depan mengalami ketegangan psikologi masing-masing. Sebatang pohon di samping rumah cukup mampu mengikat mereka dalam sebuah dialog tidak langsung.
    Lewat pohon ini peristiwa masa lalu, hari ini dan akan datang pilin-berpilin. Kesedihan, harapan, dan doa muncul di antara daun-daunnya. Anak perempuan ini merasa bisa berdialog dengan ayahnya. Si ibu pun diam-diam menghibur diri dengan cara itu.
    Sebuah drama yang cukup manis tanpa banyak kejutan dan dengan peristiwa yang dibuat-buat. Pilem ini hanya ingin menampilkan sebuah kehilangan dan bagaimana orang melewarti hari-harinya pasca kehilangan itu. Soal tetangga yang cerewet. Soal kebiasaan kita yang merasa akrab dengan sesuatu tanpa berpikir dampak buruk dari itu semua. Tentang kesepian, hubungan keluarga dan tema-tema humanis lainnya. Dan lihatlah, pohon yang dipertahankan oleh bebrapa anggota keluarga ini pada akhirnya dipaksa hancur, tidak oleh manusia tetapi oleh angin besar yang seringlkali melanda Australia.
    Yup, pilem ini berlatar Australia. Saya suka, apalagi dibagian akhir tahun ketika perjalanan ke pantai. Jadi benar, jika ada penyair gombal mengatakan natal di Australia penuh salju, gantung saja leher orang itu. Natal dan tahun baru adalah liburan musim panas bagi mereka, sehingga pantai menjadi hiburan paling diminati. Tak ada salju di tahun baru.  Film ini saya rekomendasikan deh sebagai salah satu yang masuk dalam daftar film bagus.
 
Where In The World Is Osama Bin Laden (2008)
 
    Film dokumentar, perjalanan seorang Amerika yang istrinya baru saja hamil untuk melacak keberadaan Osama Bin Laden. Perjalanannya di mulai dari Mesir dan berakhir di Pakistan. Dia melakukan perjalanan ke beberapa negara untuk melihat bagaimana situasi Timur Tengah dan melihat respon masyarakat di negara-negara tersebut mengenai peran dan posisi Osama Bin laden.
    Pilem ini memperlihatkan kecenderungan Amerika memandang islam. Meskipun tidak berkaitan secara langsung, tetapi kita bisa melihat betapa cemasnya orangtua Amerika akan nasib dan masa depan anaknya ketika teror masih saja terus berlangsung di dunia dan kebencian terhadap Amerika masih terus menyala. Kita juga bisa melihat bagaimana Amerika begitu ketat dan hati-hati terhadap Timur Tengah.
    Maka lihatlah perjalanan yang parodik dan kadang mengharukan ini. Tidak terlihat masyarakat yang keras dan mencurigakan itu. Tidak banyak yang menokohkan Osama. Sebagian orang mengatakan ia tak ada. Sebagian lain mengatakan dia layak mati. Yang lain mengutuk dia. Yang lain pula merasa dia seorang pahlawan karena berani melawan kekejaman Amerika.
    “Kami tidak memusuhi anda sebagai warga Amerika,” berkali-kali kalimat ini dilontarkan masyarakat Mesir, salah satu negara lain di Afrika, Palestina, Afganistan, Arab Saudi, dan Pakistan. Dia dijamu dan diajak berbincang oleh mereka. karena memang, ini adalah perang ideologi. Di Israel justru respon kaum Yahudi agak berbeda dan mencemaskan.
    Kita bisa melihat hitam-putih wajah Osama dan bagaimana Amerika hari ini memandang teroris. Where In The World Is Osama Bin Laden cukup menghibur, kocak, sendu, dan mengagetkan.

A Man Who Was Superman (Korean, 2008)
   
 
Apakah Superman benar-benar ada dan muncul dalam kehidupan kita?
    Ya, kita adalah Superman itu, Lee Hyun-suk mengajarkannya kepada kita bagaimana semestinya menjadi seorang superman. Lewat tokoh dengan masa lalunya yang buruk, ia tertembak waktu kecil dan di kepalanya tersimpan peluru, ketika dewasa keluarganya mengalami kecelakaan mobil dan dia satu-satunya yang selamat. Demi sang anak, demi masa lalunya, dan demi bumi untuk masa depan, dia menjadi superman.
    Siapakah yang gila di zaman yang demikian absurd ini? Apakah Lee Hyun-suk yang terobsesi ingin menyelamatkan dunia dan menyelamatkan masa lalunya, ataukah kita yang diwakili Soo-jung yang apatis memandang hidup, yang merasa tak ada yang bisa kita ubah lagi di bumi ini, bahwa semua memang sudah begitu adanya, bahwa kita adalah manusia yang lahir, tumbuh dan menghidupi diri dari perbudakan demi perbudakan?
    “kekuatan tidak bisa membuka pintu besi yang besar, hanya diperlukan kunci yang kecil untuk membukanya,” demikian kalimat penutup di pilem ini. Lee Hyun-suk yang merupakan pasien rumah sakit jiwa, yang dengan misinya menyelamatkan dunia dari monster yang adalah oleh dan diri kita sendiri, menunjukkan kepada kita, kita sudah terlalu gila. Dunia sudah semakin acakadut dengan embel-embel apa pun.
    Kupikir aku mulai jatuh cinta pada pilem-pilem Korea, meski tidak untuk kisah-kisah cinta yang menguras berember-ember air mata. Aku harus mengakui, dia tetap bisa masuk ke dalam daftar film bagus.

Saw 7
 
    Benar-benar seperti sebuah serial, untuk menikmati Saw VII kita perlu menonton episode-episode awal. Tetap berdarah-darah dan sadis, dan saya nyaris tak bisa menikmatinya. Berkali-kali saya mundur dan melewatkan adegan-adegan kekerasan.

Butterfly Effeck 3 (2009)
 
    Ini agak berbeda dengan dua film yang sebelumnya agak ngepop dan gampang ditelusuri, Butterfly Effeck 3 ini agak berat dan serius. Hasilnya tak terlalu bagus, karena agak membingungkan dan merusak cara berpikir. Tapi saya tetap suka cerita ini dan masih menunggu kalau-kalau yang keempat masih diproduksi.
    Kali ini tokoh utama kita menjadi informan polisi yang berusaha mengubah masa lalunya. Awalnya ia kembali untuk menyelamatkan sang kakak ketika rumahnya terbakar ketika ia masih remaja. Ia lalu mencoba mencari tahu siapa pembunuh pacarnya di masa lalu. Dari sinilah perubahan-perubahan masa depan dialami tokoh utama kita. Tegang dan mengagetkan. Agak susah menempatkan film ini ke dalam daftar film bagus, dibandingyang sebelumnya.

Sex Is Zero 1 (2002)
 
    Sial betul nasib tokoh utama kita, Eun-sik. Jadi bulan-bulanan di mana-mana. komedi sex ini terkesan sangat realis. Saya suka, tidak hanya karena gadis-gadis Korea melepaskan pakaiannya di depan saya, tapi juga peristiwa yang sederhana membuatnya sangat menyenangkan untuk dibaca. Tak perlu berpikir. Ini benar-benar ringan, lucu tapi juga mengharukan. Tentu juga agak menjijikkan.

Sex Is Zero (2002)
 
    Tokoh-tokohnya masih sama. Kecuali tokoh utama perempuannya sekarang bernama Kyeong-ah. Sama noraknya. Kebiasaan-kebiasaan lama juga sama. Tetap membuat saya tersenyum sambil menahan tangis. menurutmu, layakkah kita masukkan dia ke dalam daftar film bagus?


 

5 komentar:

wins mengatakan...

ziarah dulu ah.. ke pelabuhan...

kayaknya harus nonton nih... mayan buat penawar jenuh..

Wahyu Eko Prasetyo mengatakan...

mantab bang

Anismanto mengatakan...

secara rata-rata, berapa film yang kamu tonton, koto? banyak sekali waktu luangmu tentu, sampai-sampai kamu bisa menonton film begitu banyak. :-D berilah aku saldo waktu luangmu....

Indrian Koto mengatakan...

Wins: hehehhe... aku di room sebelah lohh.. hahaha

Wahyu Eko P: Mantab dari hongkong. tp makasih ya??

Anismanto: Hhahha.. secara ane kan memperbudak waktu, jadi ane memperlakukannya dengan semena2. bisa buat nontoooonn seharian....

Anonim mengatakan...

Rata-rata belum lihat, kecuali yang 'keluarga Yunani' (yang kesertaannya dalam Oscar konon agak berbau trik marketing Hollywood) itu. Terima kasih KP, sudah lama tak nonton nih. :)