4 Okt 2008

beberapa catatancatatan

Catatan Satu Oktober 2008

Ini tangal satu oktober. Pada kalender Masehi tahun ini di indonesia diperingati dengan hari kesaktian pacasila. Sebuah momentum yang diciptakan enguasa orde baru untuk menciptakan ikon kepahlawanan mereka dengan mengambil unsur mistik; garuda sebagai simbol perkasa yang melindungi bangsa.
Peristiwa ini, kematian para pahlawan revolusi dan akibat yang ditimbulkan setelahnya; dibubarkannya partai merah PKI, pembunuhan massal sebagai efek “balas dendam” kebangsaan, tumbangnya orde lama, terjadinya inflansi gila-gilaan, krisis ekonomi dan krisis moral.

sejarah hari ini tak akan mampu merasakan seperti apa peristiwa 42 tahun yang lampau itu, yang jika dihitung tidaklah terlalu tua untuk sebuah sejarah. Tapi hari ini, sejarah tak lagi memiliki mistisisme yang terlalu membanggakan. Siapa yang mengenang selain mereka yang mungkin bersinggungan dnegannya?

Peristiwa selalu begitu, hanya milik mereka yang palingd ekat dengan sejarah yang mampu merasakan keperihan, kebahagian dan susana semacam apa. Orang lain tak akan sungguh-sungguh mampu. Meskipun saya dan generasi seangkatan masih lahir dari rumpun sejarah yang sama, apa yang bisa dikuatkan oleh prasasti yang tak berwujud itu? Apa yang bisa kami petik dari segala peristiwa? Kematian sepanjang waktu hilir mudik menerkam siapa saja. setiap deting ada sepuluh juta peristiwa berbeda yang dialami oleh manusia. Sebagaimana di jalan raya, kau disibukkan oleh urusanmu, bis melompat dengan kesibukan lain, seseorang menyeberang tak kalah sibuk, ambulance meraung tak kalah sengit, semua bergegas untuk diri mereka dan kepentingan yang saling bertabrakan.

Dan hari ini, yang tak akan berulang sepanjang tahun kami, kaum muslim merayakan lebaran. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, keributan sering terjadi ketika penentuan hari H. dan aku merayakan lebaran kali ini di Bali dan seletalh tanggal 3 nanti aku akan kembali ke Yogya.

Bagiku, lebaran di mana pun sama saja. usia cukup berpengaruh bagi saya untuk kemudian meraya lebaran amkin tak nikmat. Pengalaman adalah hal berikitnya. Hal yang sama berulang-ulang bukan lagi sebuah perayaan, melainkan rutinitas.

Dulu, awal-awal saya meninggalkan kampung, syaa mreasa lebaran paling indah itu hanyalah di tempat aku dilahirkan. Tetapi ketika aku kembali mencobanya—merayakan lebaran di kampung—moment iyu tidaklah tepat. Saya merasa hambar. Barangkali ada faktor ketiga yang mempengaruhi saya yakni kurangnya kadar religiuitas dalam diri saya. Dan mungkin faktor lain, yang ada absurd tapi bisa dianalisis, bahwa lebaran menjadi sebuah simbol yang diperebutkan banyak kepentingan.

Sehingga lebaran di Bali, Yogya, kampung atau di mana pun sama hambarnya. Sebab saya merasa ia telah menjadi tunggangan banyak orang. Apa yang menikmatkan dari budaya massal ini.

Jika ideologi dan nilai tauhid sudah bisa direkayasa begini, sejarah tentu tak kalah buruknya dengan itu semua.

***
Mengapa selalu ada mayoritas dan minoritas? Setiap yang merasa paling berkauasa selalu ingin menginvasi yang lain? Aku sudah lama tak mengikuti perslan politik yang begitu rumit. Amerika merudal pakistan, tudingan-tudingannya atas negara yang tak patuh dengan kekuasaannya, pembelaan-pembelaan yang curang, peristiwa berdarah berlangsung setiap hari. Selalu ada yang mati karena kepentingan orang lain. Ada yang mati karena rebutan zakat, partai sibuk dengan lobi-lobi politik, ada yang jatuh dari amsjid, makanan cina yang terus saja bermasalah.

***
Dan aku bermalam-malam dicemaskan dnegan kematian; mengapa mati, bagaimana rasanya, kapan waktunya, apa setelahnya?
Kecemasan ini dikarenakan saya mempercayai satu agama. Bukan saya meragukannya. Lantaran aku mempercayainyalah maka aku merasa mati susatu yang tak lagi nisbi. Kapan waktuku akan datang? Suasana yang seperti apa yang membuat aku harus mati? Apakah aku tidak akan sedih meninggalkan banyak rencana yang terbengkalai? Apakah aku tidak akan merindukan dunia yang membuat saya betah setidaknya dua puluh lima tahu terakhir ini?

***
Kau tidak merasa hidup ini rumit? Sesuatu terjadi begitu saja. saat aku menulis ini kau bisa pastikan di suatu tempat kau akan emlihat atau sedang melakukan sesuatu, seseorang menahan sakit, seseorang berjalan dengan eksedihan yang lain, seseorang menampar seseorang yang lain, seseorang selingkuh, seseorang meninggalkan seseorang karena seseorang yang lain yang mungkin juga meningalkan seseorang yang lain pula, seseorang menipu seseorang, seseorang menunggu kendaraan menuju sebuah tempat, seseorang antri di kamar amndi, seseorang sakit gigi, seseorang bernyanyi di kamar mandi, seseorang telanjang bulat di dalam kamar, seseorang sedang menyetubuhi seseorang, seseorang sedang emnunggu seseorang, seseorang sedang makan, seseorang sedang puasa, seseorangs edang beribadah, seseorang meninggal, seseorang merasa terlambat, seseorang lapar, seseorang menyanyi, seseorang perlu uang untuk amkan, seseorang merindukan seseorang, seseorang sibuk menelpon, seseorang mencari sesuartu yang tak begitu penting di kamarnya yang cekung, seseorang harus bangun lebih cepat, seseorang malas bangun dari tidurnya, seseorang marah pada seseorang, seseorang sedang merancanakan sesuatu yang jahat, seseorang sedang mengintai musuh, sekelompok orangs edang memfupakati sebuah rencvana jahat, seseorang di rampok, seseorang menunggu suaminya, seseorang menahan kakinya yang bengkak, seseorang menangis, seseorang bercerai, seseorang onani, seseorang ingin kawin, seseorang bercakap dengan seseorang dan banyak orang, seseorang kehilangan sesuatu, seseorang sedang menjahit sesuatu, seseorang sedang memaki sesuatu, seseorangs edang merokok, seseorang ingin bunuh diri, seseorang dalam perjalanan yang jauh, seseorang mencuci pakaian, seseorang berlari, seseorang ketakutan, seseorang menuntun sepeda, seseorang melamun, seseorang membuka toko, seseorang menjual koran, seseorang membikin the, seseorang menyiapkan air panas, seseorang tangannya luka,s eseorang memasak, seseorang mengoda seseorang, seseorang berjemur, seseorang kehilangan dompet, seseorang membaca sesuatu, seseorang membeli bir, seseorang memotong kuku, seseorang sedang berkaca, seseorang membeli lipstik, seseorang membeli baju, seseorang meningalkan seseorang, seseoang menemukan sesuatu, seseorang kepanasan, seseorang menggigil ekdinginan, seseorang merasa kepalanya pusing, seseorang bertelanjang di jalan raya, seseorang berteriak memanggil penumpang, seseorang mengantuk, seseorang sedang emncium seseorang, seseorang seang memandikan burungnya, seseorang sedang membeli sabun, seseorang merasa kesasar, seseorang main layang-layang, seseorang sedang berenang, seseorang kepalanya bocor, seseorangs edang mengetik, seseorang menunggu sesuat, seseoramg sedang bermimpi, seseorang sedang menulis, seseorang sedang emnggumam, seseorang memperbaiki rumahnya, seseorang menuntun sepedanya, seseorang membeli mobil, seseoang membayar tagihan listrik, seseorang merasa kesepian, seseorang berputar-putar di sebuah yikungan., seseorang emnahan kencing, seseorang berak, seseorang membeli shampo, seseorang nenonton televisi, seseorang sedang menyiapkans ebuah kejutan, seseorang mengusap keringat, seseorang menggaruk kelaminnya, seseorang bisulnya meletus, seseorang memotong rambu, seseorang kukunya patah, seseorang menyapu, seseorang mendouload sesuatu, seseorang sedang chating, seseorang mendorong mobil, seseorang membuka almanak, seseorang tergelincir, seseorang mengaduk semen, banyak orangmengantar orang mati, beberapa orang menggali kuburan, seseorang mencangkul di sawah, seseorang kehilanagn kunci, seseoang kehilangan alamat, seseorang menyeberang, seseorang kehabisan kopi, seseorang berteriak, seseorang kencing di balik pohon, seseorang membaca tulisan ini,
Seseorang...
Seseorang...
seseorang..
beberapa orang..
banyak orang..
semua orang...

Tidak ada komentar: