ah..aku ngantuk.. capek...lelah.. aku tak tahu lagi mau apa dan sedang apa
segalanya begitu tidak meyakinkan. segalanya tampak begitu suram. apa yangs edang aku pikirkan? apa yangs edang aku lakukan? apa yang sudah aku bisa?
oh, aku semakin senja. akus emakin lelah.
aku ingin sedikit berkata, sekedar mengingatkan kau bahwa:
ketika bumi ini terlelap dalam kesunyian abadi
aku masih terjaga menungguimu.
ketika malam merangkak di pucuknya, aku masih berkata-kata
tentang cinta.
dan bila hidup mengembalikan apa saja ke asal mula
aku masih saja merapal ingatan kepadamu
bahkan, malam pun serupa lantunan doa
sebab cinta tak mengenal batas siang atau malam
tidur atau jaga
maka, sempurnakanlah pejammu
sebab pada mimpi buruk sekali pun
akan kau temukan tanganku terulur kepadamu
dan cinta adalah yang bisa merapikan segalanya
dari dosa dan rahasia.
ketika malam mengembalikanmu pada
kesucian paling purba
segala asal mula sedang digarap untukmu
dan ketika terbangun dan kau menjumpaiku dengan seonggok kisah basi
maka itulah cinta.
aku masih terjaga menungguimu.
ketika malam merangkak di pucuknya, aku masih berkata-kata
tentang cinta.
dan bila hidup mengembalikan apa saja ke asal mula
aku masih saja merapal ingatan kepadamu
bahkan, malam pun serupa lantunan doa
sebab cinta tak mengenal batas siang atau malam
tidur atau jaga
maka, sempurnakanlah pejammu
sebab pada mimpi buruk sekali pun
akan kau temukan tanganku terulur kepadamu
dan cinta adalah yang bisa merapikan segalanya
dari dosa dan rahasia.
ketika malam mengembalikanmu pada
kesucian paling purba
segala asal mula sedang digarap untukmu
dan ketika terbangun dan kau menjumpaiku dengan seonggok kisah basi
maka itulah cinta.
demikianlah aku. demikianlah kisah, demikianlah hidup demikianlah waktu..
demikianlah...
demikianlah...
2 komentar:
Bung, aku sudah singgah ke pelabuhanmu... Suasananya begitu dingin, seperti sebuah ruang perenungan, ruang berimajinasi... Memberangkatkan kata, mendatangkan kata, menyemainya menjadi karya yang luar biasa....
salam hangat
terimakasih jika anda sudah berlabuh di sana. ah, pelabuhan tak pernah menjanjikan banyak hal selain gemuruh keberangkatan dan tangis pertemuan. ah, apa yang bisa kita maknai dari kepergian dan kepulangan? bukankah keduanya serupa telur dan ayam?
dan bung, sekarang aku mau tanya-tanya bikin blog yang menarik serupa milikmu itu. nuhunnn....
salam,
koto
Posting Komentar