23 Feb 2007

bila kepulangan hanya disebabkan rindu maka runtuhlah jejak kembaraku, tapi kepulanganku seperti keberangkatan adalah mencari segala makna arah rahim keberangkatan dan kepulangan. (SMS MUDA WIJAYA)



lagi, sebuah keberangkatan akus aksikan. sebuah kepulangan bagi yang lain. selalu saja aku merasa ada yang menusuk ketika aku melihat ada yang pergi.

apa ini? kenapa aku seperti kanak yang tak rela apa yang dipunya hilang begitu saja. bukankah setiap keberangkatan adalah kepulangan bagi yang lain?

dan masih saja, aku tak bisa melepas siapa-siapa.

2 komentar:

zen mengatakan...

Hidup memang begitu, bung! Ada yang datang, dan ada yang pergi. Seseorang pergi untuk memberi jalan agar ada orang lain datang. Bukankah hidup bukan pasar malam? Begitu kata pram. (“Dan di dunia ini, manusia bukan berduyun-duyun lahir di dunia dan berduyun-duyun pada kembali pulang… seperti dunia dalam pasarmalam. Seorang-seorang mereka datang… dan pergi. Dan yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana.”--- paragraf terakir Bukan Pasar Malam)

PERERBIT AKAR INDONESIA mengatakan...

terima kasih tuan. anda seorang pengunjung yang baik hati dan rama yang selalu melukis tanah berpasirku dengan telapak anda. setelah ini akan berkelana kemanalagikah anda wahai pejalan jauh?